Video Atas Bulan Tersebar Di Dunia
Ilustrasi pelecehan seksual
Kepala Sekolah MAN 1 Kabupaten Gorontalo, Rommy Bau angkat suara mengenai kasus yang menimpa salah satu gurunya itu. Ia mengaku pelaku sudah diberi sanksi berupa peniadaan jadwal mengajar, namun belum pada tahap pemecatan.
“Saat ini oknum guru tersebut sudah diberikan sanksi berupa peniadaan jadwal mengajar. Khusus untuk sanksi lainnya kami menunggu keputusan pimpinan lembaga,” kata Rommy.
Netizen yang melihat kasus ini ikut memberikan pandangannya di kolom komentar, mereka mengecam tindakan pelaku dan berharap kasus serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.
“Kok bisa yang kayak gini jadi guru? harus usut sampe tuntas nih kasusnya,” kata seorang netizen.
“Parah banget sih ini, udah tua bukannya tambah baik malah melakukan hal yang enggak bener,” timpal netizen yang lain.
Sebagai informasi tambahan, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 mengenai Perlindungan Anak, Pasal 76D mengatur bahwa setiap orang dilarang menggunakan kekerasan atau paksaan untuk memaksa anak melakukan persetubuhan, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
Pelanggaran terhadap aturan ini dikenai sanksi pidana sesuai dengan Pasal 81, yaitu hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda hingga Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
“Saat ini oknum guru tersebut sudah diberikan sanksi berupa peniadaan jadwal mengajar. Khusus untuk sanksi lainnya kami menunggu keputusan pimpinan lembaga,” kata Rommy.
Hanya terisolasiMengecualikan Terisolasi
Ini adalah pembuktian bahwa
melawan mesin penghancur batu dari perusahaan Chicago Pneumatic Breaker. Dengan kekuatan pemecah batu sebesar 7.500 lbs.ft setara dengan 10.168 Newton. Kekuatan truck penghancur batu ini lebih dari satu gram bahan peledak jenis TNT.
Disini pembuktian bahwa brankas Brown Safe adalah brankas terkuat se dunia yang saat ini ada. Disini saya akan membagikan video pembuktian lainnya.
Video diatas membandingkan brankas merk lain di hantam besi H-Beam dengan berat 900lbs sekitar 400kg. Dimana merk lain hancur sedangan
ini masih tetap kokoh. Malah brankas tersebut memantulan H-Beam seberat 400kg ke tanah tanpa terjadinya kerusakan yang berarti.
Hewan Endemik – Grameds pasti sudah tahu bahwa negara kita Indonesia ini merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dengan keanekaragaman hayati, salah satunya adalah satwa endemik. Satwa endemik sama saja dengan hewan endemik, yang pada dasarnya adalah hewan asli yang berhabitat di suatu daerah tertentu. Yap, hewan endemik ini dapat disebut bahwa mereka adalah spesies satwa alami yang hanya dapat ditemukan di suatu daerah tertentu saja dan tidak dapat ditemukan di daerah lain.
Berhubung negara kita memiliki ribuan pulau dengan keanekaragaman hayati yang salah satunya adalah hewan endemik, maka itu berarti jumlah dari hewan endemiknya juga ada banyak. Bahkan tidak dipungkiri bahwa dalam satu pulau saja akan tersebar puluhan hingga ratusan hewan endemik yang memiliki keunikan dan ciri khas tertentu. Wah menarik ya!
Lalu, apa sih hewan endemik itu? Apa saja hewan endemik yang ada di pulau-pulau besar Indonesia? Bagaimana pula cara pelestarian yang tepat supaya hewan-hewan tersebut tidak punah di masa depan? Nah, supaya Grameds memahaminya, yuk simak ulasan berikut ini!
https://www.pexels.com/
Hewan Endemik di Pulau Jawa
Keberadaan harimau jawa ini dapat disebut sebagai punah sebab telah diumumkan secara resmi oleh pihak International Union for Conversation Nature. Jenis harimau dengan nama latin Panthera Tigris Sondaica ini telah dinyatakan punah pada tahun 1980-an. Bahkan, harimau jawa yang terakhir terlihat ada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, itu pun pada tahun 1976.
Punahnya hewan endemik ini disebabkan karena perburuan liar yang dilakukan secara bar-bar. Meskipun pada tahun 1990-an, telah banyak laporan mengenai kemunculan harimau jawa ini, tetapi tidak dapat dilakukan verifikasi lebih lanjut. Kemudian pada tahun 1998, di Universitas Gadjah Mada (UGM), pernah melakukan sebuah seminar nasional yang menyepakati bahwa peneliti harus melakukan peninjauan kembali atas klaim punahnya hewan endemik ini. Hal tersebut karena banyak bukti yang ditemukan dan berkaitan dengan “kembalinya harimau jawa” ini.
Sebenarnya, keberadaan badak jawa tidak hanya berhabitat di pulau Jawa saja, tetapi juga di negara Vietnam, Laos, Kamboja, hingga Thailand. Namun, di Vietnam pada tahun 2010, populasi dari hewan endemik ini dinyatakan telah punah. Sementara di Pulau Jawa, terutama di Taman Nasional Ujung Kulon, keberadaan badak jawa juga terbatas.
Pada tahun 2017, jumlahnya sekitar 67 ekor saja yang tersebar di Semenanjung Ujung Kulon. Daerah sebaran tersebut sesuai dengan habitatnya yang berupa daerah dataran rendah dengan cukupnya sumber air dan pangan.
Hewan endemik dengan nama latin Panthera Pardus ini juga memiliki nama lokal yakni macan kumbang. Apabila dibandingkan dengan macan tutul lainnya, hewan endemik ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan indra penglihatan serta penciumannya yang tajam. Sayangnya, macan tutul jawa saat ini tengah berada di ambang kepunahan akibat pemburuan liar.
Pada tahun 2008, populasi dari macan tutul jawa hanya 250 ekor saja. Sebagian besar populasinya dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.
Apakah Grameds tahu jika lambang negara Indonesia yakni Garuda itu adalah penjelmaan dari elang jawa? Sebenarnya, Burung Garuda yang berukuran besar itu tidak ada di dunia nyata, sebab merupakan hewan mitologi. Namun, burung Garuda dapat kita lihat kok sebab merupakan penjelmaan dari elang jawa.
Sayangnya, hewan endemik yang sekaligus menjadi penjelmaan lambang negara Indonesia ini justru semakin langka untuk ditemukan. Padahal, hewan endemik dengan nama latin Nisaetus Bartelsi ini keunikan berupa jambulnya yang menonjol sekitar 2-4 helai dengan panjang 12 cm. Apalagi ketika mengepakkan sayapnya secara kuat, elang jawa ini akan memiliki kemampuan terbang tinggi sehingga nampak gagah dan jantan.
Pada 6 Januari 2022 lalu, seekor kukang jawa dengan nama latin Nycticebus Javanicus ini dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Sebelumnya, hewan endemik tersebut ditemukan oleh masyarakat di kawasan pemukiman. Atas kesadaran masyarakat mengenai pelestarian hewan endemik, maka hal tersebut patut untuk diapresiasi.
Kukang jawa merupakan salah satu jenis primata yang hidup secara nokturnal alias aktif mencari mangsa ketika malam hari. Ciri khas dari primata ini adalah adanya kelenjar racun yang ada di bawah ketiaknya, berfungsi sebagai pertahanan dari predator yang hendak memangsanya.
Saat ini, kebanyakan kukang jawa tersebar di kawasan taman nasional, cagar alam, atau suaka margasatwa. Hal tersebut karena hewan endemik ini telah masuk dalam daftar hewan langka sehingga harus dilindungi, terlebih dengan adanya aturan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Labi-Labi Moncong Babi
Hewan endemik dengan nama latin Carettochelys Insculpta ini memiliki bentuk mirip kura-kura, sebab adanya cangkang di tubuhnya. Hal yang membedakannya dengan kura-kura adalah adanya hidung panjang layaknya moncong babi. Habitat dari labi-labi ini biasanya di sungai, rawa, dan air payau yang tersebar di Pulau Papua. Bahkan tak jarang, hewan endemik ini juga ditemukan di Australia bagian utara.
Sayangnya, labi-labi moncong babi ini termasuk hewan langka dan wajib dilindungi atas adanya Permen LHK Nomor P.106/2018. Hal tersebut karena maraknya perdagangan liar dan bahkan diselundupkan untuk tujuan komersial.
Nah, itulah ulasan mengenai hewan-hewan endemik yang tersebar di pulau-pulau Indonesia. Sebagian besar hewan-hewan endemik ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi oleh pihak pemerintah Indonesia, berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sebagai generasi masa depan, kita harus berperan besar dalam upaya pelestarian hewan-hewan endemik ini ya…
Kanguru Pohon Mantel Emas
Ternyata, keberadaan hewan kanguru tidak hanya ada di Australia saja lho, tetapi di Tanah Papua juga ada, yakni kanguru pohon mantel emas. Ciri khas dari hewan endemik ini adalah warna bulunya yang kuning keemasan di sepanjang bagian leher, pipi, dan kaki.
Pada tahun 2021 lalu, diadakanlah PON (Pekan Olahraga Nasional) XX di Papua dan menjadikan hewan endemik ini sebagai maskotnya. Sebenarnya, keberadaan kanguru pohon mantel emas ini baru diketahui oleh publik pada tahun 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapau. Sayangnya, hewan endemik ini terancam punah karena kerusakan hutan dan perburuan liar sehingga mempengaruhi populasi di alam. Bahkan pihak The International Union for Conservation of Nature (IUCN) juga menyatakan bahwa kanguru jenis ini masuk dalam kategori kritis dan terancam punah.
Burung Cendrawasih
Grameds pasti sudah tahu bahwa burung yang dikenal sebagai burung surga ini adalah ikon terkenal dari Tanah Papua. Yap, burung cendrawasih dikenal demikian sebab memiliki bulu berwarna merah dengan corak warna-warni pada bagian kepalanya. Habitatnya banyak ditemukan di hutan lebat dataran tinggi.
Uniknya, ketika musim kawin datang, burung cendrawasih jantan akan memamerkan bulunya yang indah tersebut disertai tarian dan suara layaknya nyanyian di atas pohon. Hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian burung cendrawasih betina. Sayangnya, perburuan liar burung cendrawasih yang masih marak terjadi menjadikan hewan endemik ini terancam punah. Perburuan liar tersebut mengincar bulu-bulu indahnya yang mana biasa digunakan sebagai penghias topi.
Bulan purnama yang terang dan besar ini menerangi langit Jerman pada Kamis (17/10). Kerumunan orang berkumpul di atas Bukit Olimpiade Munich untuk menyaksikan Bulan di atas kota.
Orangutan Sumatera
Sumatran orang utan (Pongo abelii) female ‘Suma’ swinging through the trees with male baby ‘Forester’ (part of baby snatching story) Gunung Leuser NP, Sumatra, Indonesia
Di Indonesia, terdapat tiga spesies orangutan sebagai hewan endemik, yakni orangutan sumatera, orangutan kalimantan, dan orangutan tapanuli. Ketiga spesies ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi sebab hutan tempat tinggal mereka selalu menjadi sasaran pembabatan hutan secara liar.
Orangutan sumatera dengan nama latin Pongo Abelii ini memiliki ukuran lebih kecil daripada orangutan kalimantan, yakni tinggi sekitar 4,6 kaki dan berat 200 pon saja. Orangutan sumatera justru memiliki perilaku lebih bersosial dibandingkan dengan orangutan kalimantan, yang mana lebih suka berkumpul untuk makan sejumlah buah di dekat pohon secara bersama-sama.
Saat ini, terdapat 13 kantong populasi orangutan yang tentu saja berada di Pulau Sumatera, yang mana hanya tiga kantong tersebut memiliki sekitar 500 ekor dan tujuh kantongnya memiliki 250 ekor. Pada 31 Mei 2022 lalu, seekor orangutan sumatera berusia 3 tahun bernama Kaka diserahkan oleh warga Bogor kepada pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera, guna dipulangkan ke habitat aslinya.
Monyet kedih menjadi primata asli alias hewan endemik yang terdapat di Pulau Sumatera, khususnya di Sumatera Utara. Monyet kedih dengan nama latin Presbytis Thomasi ini memiliki ekspresi yang tenang dan termasuk pada hewan pemalu. Penyebaran primata ini adalah di kawasan hutan Aek Nauli sampai Suaka Margasatwa Rawa Singkil di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Secara alami, monyet kedih hidup secara berkelompok yakni sekitar 10 ekor, yang meliputi 1 jantan dan 6 betina, sisanya adalah anak-anak mereka. Monyet kedih memiliki perilaku yang khas, yakni suara vokal kuat dari masing-masing kelompoknya. Sehingga dapat disebut juga bahwa monyet kedih akan mengenali anggota kelompoknya berdasarkan suara vokal tersebut.
Gajah Sumatra dengan nama latin Elephas Maximus Sumatranus ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada gajah afrika. Kebanyakan gajah sumatera ditangkarkan di Way Kambas Lampung, tetapi ada juga yang dikembangbiakkan di Tangkahan, Langkat. Menurut survey pada tahun 2007, jumlah populasi dari gajah sumatera yang tersisa adalah sekitar 2.400-2.800 ekor, tetapi jumlahnya semakin menurun akibat perburuan liar yang marak terjadi akhir-akhir ini.
Kuskus Beruang Sulawesi
Hewan endemik dengan nama latin Ailurops Ursinus ini menyukai habitat berupa hutan tropis dataran rendah, misalnya di Kepulauan Butung, Kepulauan Muna, dan Kepulauan Peleng. Ciri khas dari kuskus beruang sulawesi adalah ekornya dapat digunakan untuk bergantungan atau melilit batang pohon ketika dirinya tengah mencari makan.
Sama halnya dengan hewan endemik lain, kuskus beruang sulawesi juga terancam punah karena terjadinya perburuan dan perdagangan liar. Tidak hanya itu saja, hutan tropis yang menjadi tempat tinggalnya saat ini banyak mengalami kerusakan akibat upaya pembukaan lahan demi area pertanian dan pemukiman penduduk.
Tarsius adalah hewan endemik yang memiliki bentuk tubuh unik, yakni berupa tulang tarsal yang memanjang dan membentuk pergelangan, sehingga dapat membuatnya melompat pada jarak 3 meter dari satu pohon ke pohon lain. Tarsius adalah jenis hewan nokturnal, sehingga mereka akan melakukan aktivitas berupa berburu mangsa ketika malam hari. Sasaran mangsanya adalah jangkring, burung kecil. kelelawar, dan reptil kecil.
Maraknya aktivitas pemeliharaan tarsius sebagai hewan peliharaan juga menjadi penyebab hewan endemik ini mengalami kepunahan. Bahkan, tarsius juga termasuk dalam kategori 25 primata yang paling terancam punah di dunia. Padahal, tarsius itu tidak pernah betah disentuh oleh manusia lho, sehingga seringnya mereka akan bereaksi berupa membenturkan kepala ke pohon sebagai upaya bunuh diri.
Hewan endemik yang masuk dalam jenis babi liar ini biasanya hidup di sekitar Pulau Sulawesi, mulai dari Pulau Togean, Pulau Sula, Pulau Malenge, dan lainnya. Habitat dari babi rusa adalah daerah hutan hujan tropis dan merupakan hewan herbivora. Bentuk tubuh babi rusa ini hampir mirip dengan babi tetapi ukurannya lebih kecil. Terdapat perbedaan yang mencolok antara babirusa dengan babi, yakni babirusa memiliki taring panjang yang menembus moncongnya.
Maraknya perdagangan liar pada babi rusa yang mengincar dagingnya menjadikan hewan endemik ini masuk kategori langka dan wajib dilindungi oleh pihak pemerintah dan masyarakat setempat. Tidak hanya itu saja, adanya pembabatan hutan secara liar juga menjadi penyebab langkanya populasi babi rusa.
Video Mesum Oknum Guru dan Murid di Kamar Kos Tersebar, Polisi Lakukan Penyelidikan
Rabu, 25 September 2024 - 15:45 WIB
Gorontalo, VIVA – Sebuah video viral memperlihatkan adegan mesum antara guru dengan siswi di sebuah kamar kos di Gorontalo.
Video tersebut viral di berbagai media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @fakta.jakarta pada Rabu, 25 September 2024.
Pelaku merupakan guru Bahasa Indonesia di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo, usianya terbilang sudah cukup berumur. Sedangkan korban merupakan siswi yang dalam video tersebut masih menggunakan kerudung.
Pelaku melakukan aksi asusila kepada muridnya, kemudian ia merekamnya secara diam-diam dengan durasi selama 5 menit. Video tersebut kemudian tersebar, bahkan sampai ke tangan istri pelaku dan keluarga murid.
Hubungan antara guru dan murid itu sebenarnya telah diselidiki sejak tahun 2023, namun mereka membantah terkait dugaan adanya hubungan spesial. Kasus kembali muncul setelah istri pelaku melapor kepada pihak yang berwajib.
Sama geramnya dengan istri si pelaku, keluarga siswi tersebut juga telah melaporkan kejadian ini ke polisi, sehingga saat ini polisi tengah menyelidiki dugaan persetubuhan anak di bawah umur.
Hewan Endemik di Pulau Sulawesi
Burung Maleo biasanya hidup di hutan tropis dataran rendah yang ada di Sulawesi Tengah dan Gorontalo, terutama di kawasan Taman Nasional Lore Lindu populasi hewan endemik ini sekitar 320 ekor. Ciri khas dari burung maleo berupa adanya tonjolan di bagian kepala, ukuran telur yang besar, dan tidak suka untuk mengerami telurnya.
Sayangnya, adanya illegal logging, kebakaran hutan, hingga perburuan liar menyebabkan burung maleo menjadi hewan endemik yang terancam punah. Mengingat burung ini tidak mengerami telurnya, sehingga rentan diserang oleh predator, salah satunya adalah biawak dan kadal. Burung maleo biasanya menempatkan telurnya di dalam tanah, yang mana akan dapat dicium baunya oleh kadal dengan mudah.